Krisis Tersembunyi Kesehatan Mental Masalah kesehatan mental seringkali tidak terlihat, sehingga sulit untuk mengidentifikasi mereka yang menderitanya. Secara global, sekitar 930 juta orang mengalami gangguan mental, dengan bunuh diri menjadi akibat tragis yang merenggut sekitar 700.000 nyawa setiap tahun di kalangan remaja dan dewasa muda. Pandemi COVID-19 memperparah krisis ini; tingkat kecemasan dan depresi melonjak lebih dari 25%, khususnya di Indonesia di mana kasus kesehatan mental meningkat sebesar 64,3%. Gangguan mental memengaruhi semua orang tanpa memandang usia atau status-menyoroti pentingnya mengenali dan menjaga kesejahteraan mental seseorang.
Memahami Berbagai Jenis Gangguan Jiwa Gangguan mental bermanifestasi melalui berbagai kondisi yang memengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku sehari-hari karena faktor-faktor seperti genetika atau trauma-bukan pengaruh supernatural. Jenis yang umum termasuk kecemasan (301 juta orang yang terkena dampak), ditandai dengan rasa takut yang berlebihan; depresi (280 juta), ditandai dengan perubahan suasana hati yang menyebabkan kesedihan atau kemarahan; gangguan bipolar (40 juta) yang melibatkan keadaan emosional bergantian dengan risiko bunuh diri yang tinggi; PTSD setelah peristiwa traumatis yang dialami terutama di zona perang atau bencana; dan gangguan makan yang berdampak pada sekitar 14 juta orang di Sangat penting bagi siapa pun yang mengalami gejala ini untuk mencari bantuan profesional daripada mendiagnosis sendiri.