Memahami Dinamika Bullying Agus, mahasiswi tembem yang bergelut dengan olahraga, menjadi sasaran bullying Farel dan teman-temannya. Mereka mengejeknya dengan nama-nama seperti 'gendut' dan mendorongnya secara fisik sementara yang lain menonton tanpa suara. Skenario ini menyoroti dinamika bullying yang melibatkan korban, pelaku, dan pengamat.
Bentuk Bullying & Peran Empati Bullying bermanifestasi dalam berbagai bentuk: pelecehan verbal melalui hinaan; kekerasan fisik; pengucilan sosial atau gosip; taktik intimidasi yang menimbulkan rasa takut; cyberbullying melalui platform digital untuk melecehkan individu; dan pelecehan seksual termasuk rayuan yang tidak diinginkan. Empati sangat penting untuk mencegah perilaku seperti itu karena membantu memahami pengalaman korban dan alasan potensial di balik tindakan pelaku intimidasi.
Konsekuensi & Kesadaran Terhadap Bullying Konsekuensi dari bullying sangat berat bagi para korban-mulai dari tekanan emosional hingga penurunan harga diri—dan dapat menyebabkan depresi atau bahkan pikiran untuk bunuh diri. Ini juga berdampak negatif pada lingkungan sekolah yang memengaruhi hasil belajar secara keseluruhan di antara siswa. Diskusi tentang kasus kehidupan nyata membantu meningkatkan kesadaran tentang cara memerangi perilaku ini secara efektif.