Your AI powered learning assistant

Apa itu Bullying (Perundungan)? Apa saja bentuk bullying?

Definisi Bullying: Ketidakseimbangan Kekuatan, Siapa yang Menjadi Sasaran, dan Mengapa Itu Terjadi Bullying adalah perilaku berulang yang disengaja yang dimaksudkan untuk merendahkan atau menyakiti, ditopang oleh ketidakseimbangan kekuatan di mana target yang lebih kuat adalah seseorang yang kurang mampu membela diri. Orang yang tampak paling "berbeda" memiliki risiko lebih tinggi-karena ciri fisik atau disabilitas, daya tarik yang dirasakan, kepribadian seperti rasa malu atau kurang percaya diri, label akademis dari "bodoh" menjadi "pintar", status ekonomi atau sosial, atau identitas minoritas dalam etnis., budaya, bahasa, atau agama. Motivasi pelaku berkisar dari balas dendam setelah diintimidasi hingga kecemburuan, persaingan, kemarahan, atau kebutuhan akan penerimaan kelompok. Kurangnya perhatian atau kasih sayang keluarga dan toleransi yang rendah terhadap perbedaan dapat memicu perilaku tersebut. Para pengamat sering berdiam diri karena si penindas adalah temannya, karena takut menjadi sasaran berikutnya, atau keengganan sederhana untuk terlibat.

Verbal, Fisik, Sosial, dan Dunia Maya: Di Mana Bullying Terjadi dan Mengapa Pelecehan Online Meningkat Bullying muncul di rumah, di sekolah, dan di media sosial, mengambil bentuk verbal, fisik, sosial, dan digital. Pelecehan verbal termasuk julukan yang kejam, ejekan terhadap penampilan atau tubuh, dan ancaman. Perundungan fisik muncul sebagai memukul, menendang, dan memeras, sedangkan perundungan sosial menyebarkan gosip atau kebohongan yang mengisolasi sasarannya. Secara online, cyberbullying menyebar melalui pesan pribadi, bagian komentar, forum, dan bahkan obrolan game, membawa penghinaan, intimidasi, dan pencemaran nama baik. Internet memperbesar bahaya karena beroperasi 24/7, tidak memerlukan kontak tatap muka, mengundang tumpukan dari orang asing, dan menutupi penyerang di balik anonimitas.

Konsekuensi dan Tindakan: Hentikan Bullying, Laporkan, dan Waspada Terhadap Cyberabuse Penindasan meninggalkan bekas yang dalam: korban dapat menjadi tidak aman, kehilangan kepercayaan diri, dan menarik diri, sementara kecemasan, depresi, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri dapat mengikutinya. Serangan fisik menambah bahaya yang terlihat-mulai dari bekas luka hingga kerusakan organ, dengan kasus terburuk berakhir dengan kematian - dan saksi dapat merasa tidak nyaman, bersalah, dan takut menjadi sasaran selanjutnya. Berhentilah menindas-menyakiti orang lain pada akhirnya merugikan diri sendiri - dan bayangkan bagaimana rasanya menjadi sasarannya. Jika mengalami atau menyaksikan perundungan, laporkan kepada guru atau orang tua untuk mendapatkan bantuan dan menghentikan pelecehan tersebut. Untuk mengurangi cyberbullying, batasi penggunaan media sosial, pikirkan dengan empati sebelum memposting, dan hindari umpan komentar negatif.