Menantang Stigma dan Asumsi Masyarakat adat telah lama distigmatisasi sebagai masyarakat primitif dan dipaksa untuk pindah ke agama yang diakui. Hal ini menyebabkan pengucilan sosial dan diskriminasi dari pemerintah. Namun, tuduhan tersebut didasarkan pada kesalahpahaman dan sentimen anti-kemanusiaan.
"Masyarakat Adat" di Masa Pandemi "Masyarakat adat" (masyarakat adat) telah menunjukkan ketangguhan selama pandemi COVID-19. Meskipun menghadapi kerentanan kesehatan, mereka melanjutkan praktik budaya mereka dengan tetap mematuhi protokol keselamatan. Kekuatan mereka terletak pada ketahanan sosial dan ekologis mereka yang berkelanjutan.
Melestarikan Ritual Budaya untuk Ketahanan Masyarakat adat Daya Luhur mempraktikkan berbagai ritual yang menghormati tamu, hubungan antarmanusia, dan makhluk lain di alam. Ritual-ritual ini memiliki makna yang mendalam di luar sekadar pemujaan leluhur atau takhayul, tetapi juga menumbuhkan rasa persatuan di antara individu-individu yang berbeda dalam masyarakat.
Pentingnya Menyeimbangkan Keserakahan Manusia Manusia menjadi tamak dan mengganggu keseimbangan alam. Masyarakat adat, seperti Daya Luhur di Cilacap, menghargai tradisi leluhurnya dan berupaya melestarikan lingkungan. Air dipandang sebagai simbol kehidupan yang menopang hubungan manusia satu sama lain dan dengan makhluk lain.
Melestarikan Tradisi: Kasus Dayak Iban "Hutang tanah air" merupakan konsep penting untuk melestarikan alam di kalangan masyarakat Dayak Iban di Sungai Utik, Kalimantan Barat. Sistem adat mereka menekankan menjaga keharmonisan antara manusia dan alam melalui ritual dan praktik spiritual. Rumah Betang mewakili tata kelola sosial dalam komunitas ini.
Syukur atas Berkah Masyarakat mengucapkan terima kasih atas berkah dan penghasilan yang mereka terima setiap tahunnya. Mereka mengakui bahwa berkat-berkat ini datang dari kekuatan yang lebih tinggi dan berterima kasih kepada mereka.
Melestarikan Tradisi dan Menjaga Lingkungan Masyarakat "Dayak" berkomitmen untuk melestarikan tradisi, menjaga lingkungan, dan merawat masyarakatnya. Mereka mempertahankan praktik regeneratif untuk memastikan lahan subur, sumber daya yang melimpah, dan sungai yang bersih.