Selama pelajaran agama, tugas dikumpulkan dan seorang siswa yang lupa diminta untuk menjelaskan takabur: kesombongan yang meremehkan orang lain dan tidak disukai oleh Allah. Memamerkan tas mahal dan mengejek teman sekelas menjadi contoh dosa ini, mengingatkan bahwa perilaku seperti itu salah dan memicu refleksi diri. Sebuah tes pada takabur mengikuti; siswa yang sombong mengharapkan skor tertinggi, tetapi momen berakhir dengan seruan untuk istighfar dan permintaan maaf kepada teman-temannya. Arogansi disajikan sebagai ujian ilahi, mendorong perubahan dari kesombongan menjadi kerendahan hati dan pertobatan.