Akar Bahasa Indonesia dalam bahasa Melayu Asal-usul bahasa Indonesia ditelusuri kembali ke bahasa Melayu, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia. Kelompok linguistik yang luas ini mencakup sekitar 1.200 bahasa dan sekitar 270 juta penutur di seluruh dunia. Perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang diformalkan berakar dari bahasa Melayu.
Evolusi dari Proto-Melayu Proto-Melayu atau Polinesia muncul sekitar 2.500 tahun yang lalu di Filipina dan berkembang menjadi berbagai cabang melalui migrasi melintasi Asia Tenggara. Sekitar tahun 1500-500 SM, bentuk-bentuk awal bahasa Melayu mulai menyebar ke seluruh wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan karena pertukaran budaya maritim antar komunitas di sepanjang wilayah pesisir.
Status Lingua Franca selama Era Perdagangan Bahasa Melayu menjadi lingua franca selama interaksi perdagangan antara berbagai kelompok etnis di Maritim Asia Tenggara. Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada abad ketujuh M pada masa pemerintahan Sriwijaya, bahasa Melayu Kuno digunakan secara luas untuk komunikasi lintas budaya yang berbeda yang terlibat dalam perdagangan.
Pengaruh bahasa Sanskerta pada Kosa Kata Bahasa Melayu Kuno menyerap pengaruh kosa kata terutama dari bahasa Sanskerta karena hubungan dekat dengan peradaban India yang didirikan melalui jalur perdagangan sejak zaman kuno. Banyak kata yang masuk dalam leksikon Melayu Kuno yang mencerminkan pengaruh ini sekaligus mengadaptasi dialek lokal selama berabad-abad hingga penggunaan modern saat ini.
'Kunlun' - Penghubung Sosial 'Kunlun' berfungsi sebagai istilah lain untuk Lingua Franca bersama bahasa Sansekerta; itu memfasilitasi wacana sosial-politik di antara para pedagang yang menjelajahi perairan Nusantara yang secara historis dikenal sebagai'Laut Melayu'. Ketika ekonomi regional berkembang begitu pula interkoneksi melalui praktik linguistik bersama yang meningkatkan ikatan komunal di antara orang Malaysia di pelabuhan laut